Banyak tradisi baik yang ditinggalkan oleh orang tua kita dahulu, meski tidak semua tradisi tersebut diwariskan hingga hari ini oleh para penerus. Salah satu tradisi masyarakat Desa Mekarsari Kecamatan Narmada yang masih di lestarikan hingga kini adalah Rowah Tolak Balak. Seperti apa ritual itu?, Penulis akan coba menggambarkan meskipun tidak detail penjelasannya tentang tradisi tersebut.
Beberapa bulan terakhir warga dusun Karang Kates Desa Mekarsari Kecamatan Narmada merasa banyak tertimpa musibah, cobaan dan penyakit, sehingga para tetua kampung tersebut bersepakat untuk mengadakan Rowah Tolak Balak.
"Tradisi ini sudah ada sejak jaman nenek moyang kami dahulu dan para orang tua kampung sepakat untuk melaksanakan tradisi rowah tolak balak pada hari ini (25/5/2023)”. Terang Sapinah seorang tetua kampung sekaligus Kepala Desa Mekarsari.
Setelah selesai menjalakan ibadah sholat Magrib, semua warga keluar dari rumahnya masing-masing menuju jalan raya di dusun itu. Para ibu ibu membawa dulang berisikan berbagai macam makanan khas tradisional dan menu makanan special yang akan disantap di akhir acara Rowah Tolak Balak.
Sementara warga laki-laki telah menyiapkan alas tempat duduk yang digelar berjejer di kiri dan kanan sepanjang jalan utama kampung. Kemudian dulang yang dibawa oleh ibu-ibu diletakkan ditengah tengah jalan, jadilah pemandangan unik nan indah yang dibalut penerangan lampu jalan.
Pemandangan seperti ini sangat jarang terjadi, karena tradisi ini dilakukan tidak menentu dan tidak rutin, tradisi ini dilakukan jika musibah, cobaan datang silih berganti, ataupun banyak warga yang tertimpa penyakit. Pelaksanaan tradisi ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya musibah, bencana dan mara bahaya lainnya.
Kemudian ritual ini dilanjutkan dengan pembacaan zikir dan doa yang dipimpin oleh salah seorang tokoh agama, setelah itu acara ditutup dengan makan bersama atau dalam istilah suku sasak Begibung. (abs)